Lebih Dekat dengan Cloud Computing

12:11 PM 0 Comments A + a -


Komputasi Awan (eng: Cloud Computing) merupakan gabungan dari pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan teknologi jaringan komputer. Awan (Cloud) merupakan metafora dari jaringan komputer sebagaimana awan yang sering digambarkan dalam diagram jaringan komputer. Awan dalam Cloud Computing merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang terdapat didalamnya. Awan merupakan suatu metoda komputasi dimana kemampuan terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a services), sehingga pengguna dapat mengaksesnya tanpa perlu mengetahui berbagai kerumitan di dalamnya.  Menurut sebuah makalah yang di publikasikan pada tahun 2008 oleh IEEE Internet Computing “Komputasi Awan adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server dan tersimpan sementara  di komputer pengguna termasuk didalamnya adalah desktop, tablet, notebook dan lain lain”


Konsep awal Cloud Computing pertama kali dikemukakan oleh John Mc Carthy yang berkata “komputasi suatu hari nanti akan menjadi sebuah utilitas umum seperti listrik dan telepon”. Ide utama dari Cloud Computing sendiri bermula dari kebutuhan untuk sharing data untuk semua orang di seluruh dunia. Mohamed J.C.R Licklider pencetus ide ini menginginkan semua orang dapat mengakses apa saja dan dari mana saja.

Seperti yang telah di jelaskan diatas, Cloud Computing merupakan layanan teknologi informasi yang dapat digunakan melalui jaringan komputer/internet. Namun tidak semua layanan yang terdapat dalam jaringan komputer/internet dapat dikategorikan sebagai Cloud Computing. Syarat sebuah layanan untuk dapat disebut sebagai layanan Cloud Computing antara lain

  1. Layanan yang ditawarkan bersifat “On Demand” dimana pengguna layanan dapat memilih fitur-fitur layanan yang benar-benar di butuhkan oleh pengguna tanpa perlu harus berlangganan semua fitur layanan yang ditawarkan;
  2. Layanan yang ditawarkan bersifat fleksible dimana pengguna layanan dapat menambah atau mengurangi jenis atau fitur layanan yang di inginkan kapan saja dan system selalu dapat mengakomodasi perubahan yang di inginkan oleh user tersebut;
  3. Layanan yang ditawarkan sepenuhnya di kelola oleh provider, yang dibutuhkan oleh pengguna hanyalah perangkat untuk mengakses layanan yang disediakan oleh provider tersebut seperti pc, laptop, tablet dan lain sebagainya;
  4. Layanan yang ditawarkan harus memiliki sumber daya yang terkelompok (Resource Polling) dalam satu atau berbagai lokasi data center yang terdiri dari sejumlah server dengan mekanisme multi-tenant. Mekanisime ini memungkinkan sejumlah sumber daya yang digunakan dalam proses komputasi digunakan secara bersama-sama oleh sejumlah user, dimana sumber daya tersebut baik yang berbentuk fisik maupun virtual dapat di alokasikan secara dinamis untuk kebutuhan pengguna susuai kebutuhan;
  5. Layanan yang ditawarkan terhubung oleh bandwith yang tinggi sehingga akses terhadap layanan tersebut dapat dilakukan dengan mudah
  6. Layanan yang ditawarkan merupakan layanan yang terukur (Measured Service) dimana sumber daya yang tersedia harus dapat diatur dan dioptimasi penggunaannya dengan suatu system pengukuran yang dapat mengukur penggunaan dari setiap sumber daya yang digunakan (memory, processor, media penyimpanan, penggunaan bandwith, aktifitas user dan lain sebagainya).
Keunggulan Cloud Computing

Hemat Biaya
Biaya yang dikeluarkan untuk tata kelola teknologi informasi cenderung sangat kecil. Hal ini disebabkan karena segala proses yang berada dibalik layanan yang digunakan seperti maintenance, penambahan hardware, upgrade system dan lain sebagainya merupakan tanggung jawab penyedia layanan sepenuhnya;

Pengembangan dan Implementasi Lebih Cepat
Bagi para application developer, dengan adanya layanan PaaS (Platform as a Service) proses pengembangan dan implementasi suatu aplikasi dapat dilaksanakan dengan lebih cepat, sehingga hal ini dapat menyebabkan meningkatnya produktifitas;

Integrasi Dengan berbagai Perangkat
Integrasi dan kompatibilatas layanan dengan berbagai perangkat seperti desktop komputer, laptop, notebook, tablet, smart phone dan lain sebagainya sudah di handle oleh para penyedia layanan sehingga pengguna tidak perlu di pusingkan dengan berbagai masalah kompatibilitas dengan berbagai device yang akan digunakan

Tanpa Investasi Awal
Dengan menggunakan cloud computing pengguna dapat menggunakan sebuah layanan tanpa investasi yang besar di awal. Hal ini sangat penting bagi suatu organisasi terutama bagi organisasi bisnis pemula (startup) yang tidak memiliki modal yang besar. Pada teknologi komputer konvensional pengguna harus menyiapkan dana yang besar di awal pembangunan sistem informasi untuk antisipasi perkembangan pengguna sistem yang meningkat. Dengan adanya cloud computing, investasi yang diperlukan tidak terlalu besar karena pengguna hanya membayar yang digunakan dan apabila ada kebutuhan sistem yang meningkat, pengguna cukup menghubungi penyedia layanan untuk menambah kebutuhan sistem sesuai yang dibutuhkan oleh pengguna tanpa perlu memikirkan pembelian hardware, software, lisensi dan lain sebagainya.

Mengubah CAPEX menjadi OPEX
Tanpa Cloud Computing investasi hardware dan software harus dilakukan di awal pembangunan system, sehingga pengguna harus melakukan pengeluaran modal/CAPEX (Capital Expenditure) sedangkan dengan menggunakan Cloud Computing biaya yang dikeluarkan berupa OPEX (Operational Expenditure). Jadi penggunaan Cloud Computing sama persis perlakuannya seperti biaya utilitas yang lain seperti biaya listrik, telepon dan lain sebagainya.

Fokus pada Bisnis bukan IT
Dengan menggunakan Cloud Computing para pemangku kepentingan dalam suatu organisasi dapat focus pada core bisnis utama organisasi tanpa perlu berjibaku dalam tata kelola teknologi informasi. Hal ini dapat terjadi karena tata kelola teknologi informasi dilakukan sepenuhnya oleh para penyedia layanan cloud computing. 

 

Dibalik berbagai keunggulan serta keuntungan dalam menggunakan teknologi Cloud Computing terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Cloud Computing dalam suatu organisasi. Resiko yang harus dihadapi oleh pengguna dalam penggunaan Cloud Computing antara lain adalah sebagai berikut :

Service Level
Penggunaan Cloud Computing memungkinkan adanya service performance yang tidak konsisten dari penyedia layanan. Inkonsistensi kualitas layanan yang diberikan oleh penyedia layanan ini meliputi data protection dan data recovery. Oleh karena itu sebelum menggunakan layanan cloud computing yang disediakan oleh penyedia layanan, pastikan penyedia layanan dapat memberikan garansi akan layanan yang ditawarkan.

Privacy
Resiko di aksesnya data pengguna oleh pengguna lain relatif tinggi karena hosting aplikasi dilakukan di mesin dan lokasi yang sama oleh pengguna lain walaupun sudah barang tentu penyedia layanan pasti menggunakan metode pengaman yang berfungsi sebagai penyekat antara pengguna satu dengan pengguna yang lainnya


Compliance
Resiko adanya penyimpangan level compliance dari penyedia layanan terhadap regulasi yang telah diterapkan oleh pengguna layanan

Data Ownership
Resiko kehilangan kepemilikan data begitu data tersimpan di dalam cloud yang notabene merupakan milik dari penyedia layanan

Data Mobility
Resiko terjadinya kemungkinan sharing data antar penyedia layanan cloud computing serta mekanisme untuk memperoleh kembali data jika suatu saat pengguna ingin melakukan proses terminasi terhadap layanan cloud computing yang tersedia.


Penerapan cloud computing pada lingkungan pemerintahan baik daerah maupun pusat sangat mungkin untuk dilakukan. Namun dalam implementasinya perlu diperhatikan berbagai aspek terutama mengenai keamanan datanya mengingat tidak semua data yang diolah oleh para pegawai pemerintahan merupakan data yang dapat di konsumsi oleh publik dan biasanya data-data yang dikelola merupakan rahasia Negara. Oleh aspek keamanan data merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan baik-baik sebelum menerapkan teknologi cloud computing pada lingkungan pemerintahan.