Elementary OS


Elementary OS merupakan sebuah sistem operasi turunan dari distro linux Ubuntu yang berasal dari mockup tema elementary GTK2+ yang di bangun oleh DanRabbit. Seiring dengan berjalannya waktu, pengembangan tema elementary mendapat banyak kritik dan saran dari para penggunanya. Karena banyaknya saran dan masukan yang masuk, akhirnya diputuskanlah untuk membangun sebuah distro linux sendiri dengan nama elementary OS. Versi pertama dari elementary OS di berinama Jupiter yang dirilis pada tanggal 1 April 2011.

Tidak disangka-sangka ternya versi pertama dari elementary OS banyak mendapatkan sambutan yang positif sehingga hal tersebut makin membuat para pengembang untuk merilis versi selanjutnya yang diberi nama Luna. Luna sendiri merupakan versi ke dua dari elementary OS dengan menggunakan Ubuntu 12.04 LTS (Precise Pangolin) sebagai basis pengembangannya.

Kelebihan Elementary OS
  • Community Driven
  • Transparent & Open
  • Beautiful & Usabel
  • Modern Computing
  • Speedy
  • Full of Feature
  • Fully Accessible
  • Safe and Secure
  • 100% Free
  • Ready for Apps
Minimum System Requirement
  • 1 GHz x86 or amd64 processor
  • 512MB of system memory (RAM)
  • 5GB of disk space
  • CD/DVD drive 
Recomended System Requirement
  • 1 GHz x86 or amd64 processor
  • 1GB of system memory (RAM)
  • 15 GB of disk space
  • CD/DVD Drive or USB port
  • Internet access
Anda dapat langsung mengunduh Elementary OS langsung pada official website mereka yang beralamat di http://elementaryos.org/ 

Disana anda akan diminta untuk memberikan donasi kepada para developer dari elementary OS. Jika anda ingin memberikan donasi, silahkan masukan nominal sesuai dengan keinginan anda. Jika anda tidak ingin memberikan donasi, anda cukup memasukan angka nol (0) pada field yang tersedia.




LibreOffice 4.3.1 - 100 Bugs diperbaiki



The Document Foundation (TDF) telah merilis versi baru dari LibreOffice yaitu LibreOffice 4.3.1. Rilis ini merupakan rilis pertama yang di rilis dari LibreOffice 4.3 yang di rilis bulan Juli kemarin.

Dalam rilis ini terdapat berbagai macam perbaikan yang meliputi perbaikan penanganan file RTF dan OOXML serta beberapa tweaking dari code program yang gunakan untuk meningkatkan performa dari LibreOffice.

Selain itu pada versi ini juga terdapat dua perbaikan celah keamanan yang bersifat critical pada LibreOffice versi sebelumnya. TDF menyarankan para pengguna dari LibreOffice untuk segera melakukan update LibreOffice ke versi 4.3.1 sedini mungkin untuk mencegah aksi para peretas memanfaatkan celah keamanan yang terdapat pada LibreOffice pada versi sebelumnya.

Anda dapat langsung mengunduh LibreOffice versi terbaru langsung dari situs LibreOffice (http://libreoffice.org/download)

Solve NTFS Mount Error pada dual boot Windows 8 dan Ubuntu


Pernahkah anda menemukan error tersebut pada saat ingin mengakses partisi dengan format NTFS pada ubuntu? Permasalahan tersebut biasa terjadi pada komputer atau laptop dengan dual boot Windows 8 dan Ubuntu.

Error tersebut disebabkan fitur Fast Startup pada Windows 8. Fitur Fast Startup merupakan fitur baru yang disematkan oleh Microsoft pada Windows 8. Fungsi utama dari fitur tersebut adalah untuk mengurangi booting time dengan tujuan untuk mempercepat startup sistem operasi windows 8.

Fitur Fast Startup melakukan penyimpanan beberapa informasi seperti caching registry dan lain sebagainya pada saat proses shut down berlangsung. Dengan trik ini proses booting sistem operasi windows dapat berlangsung lebih cepat namun memberikan masalah baru pada sistem operasi lainnya.

Lalu bagaimana cara mengatasi permasalah ini?

Permasalahan ini dapat di atasi dengan cara menonaktifkan fitur Fast Startup pada Windows 8. Untuk menonaktifkan fitur Fast Startup dapat dilakukan dengan cara masuk ke

Control Panel -> Hardware and Sound -> Power Options -> System Setting  -> uncheck "Turn on Fast Startup"

atau dapat juga dilakukan dengan cara

Ketik Power Options pada kolom Search kemudian pilih  Change what the power buttons do. Untuk melakukan hal ini pastikan user ada memiliki hak akses selevel administrator




  Kemudian akan muncul window seperti gambar dibawah ini

Kemudian pilih Change settings that are currently unavailable, lalu scroll ke bawah dan uncheck Turn on fast start up (recomended) seperti gambar dibawah ini


Setelah di uncheck, selanjutnya adalah menekan tombol Save Changes. Untuk melihat hasilnya anda dapat mencoba untuk melakukan booting ke sistem operasi Ubuntu.

Semoga Bermanfaat










Teknik Pemrograman Parallel: Loop Unrolling



Loop unrolling, atau juga biasa disebut loop unwinding, adalah salah satu teknik mendasar dalam pemrograman parallel, dan biasanya efektif untuk mempercepat program. Pada umumnya, loop unrolling dilakukan dengan cara men-disassemble sebuah loop sehingga menjadi deretan instruksi yang sama (dengan index pointer ke memory yang berbeda).

Walaupun dengan serial processor, loop unrolling juga bisa mengoptimisasi eksekusi program, karena instruksi untuk mengontrol loop tersebut akan berkurang, seperti instruksi branching atau pointer arithmetic.

Sebagai info tambahan, gcc menjalankan optimisasi loop unrolling terhadap sebuah program C secara implicit, dengan memberi opsi -O, -O1, atau -O3 sewaktu mengompile program tersebut. Opsi -O2 tidak menjalankan optimisasi ini.

Loop unrolling juga menstimulasi software pipelining, dan dengan menggunakan pipelining, overhead yang diakibatkan oleh data read-write bisa dikurangi.

Contoh kode:

  for (int i = 0; i < N_DATA; i++) {

      a[i] = alpha * b[i] + c[i];

  }

Setelah dilakukan loop unrolling:

  for (int i = 0; i < N_DATA; i+=4) {

      a[i+0] = alpha * b[i+0] + c[i+0];

      a[i+1] = alpha * b[i+1] + c[i+1];

      a[i+2] = alpha * b[i+2] + c[i+2];

      a[i+3] = alpha * b[i+3] + c[i+3];

  }

Pada device yang mempunyai processor lebih dari satu (atau parallel processors), workload di dalam loop tersebut akan dioper ke masing-masing processor dan dijalankan secara parallel.

Yang perlu diingat waktu membagi workload dari sebuah loop, adalah data dependency. Kalau kita tidak teliti sewaktu membagi workload untuk masing-masing thread, maka kita bisa dihadapkan dengan hasil eksekusi yang tidak sesuai/salah, atau optimisasi yang kurang efektif. Di artikel ini, tidak ada data dependency di dalam contoh kodenya, jadi tidak akan dibahas lebih lanjut disini.

Implementasi OpenMP:

#pragma omp parallel for

  for (int i = 0; i < N_DATA; i++) {

      a[i] = alpha * b[i] + c[i];

  }

Implementasi CUDA:

__global__

void saxpy(float *a, float *b, float *c, float alpha) {

     int i = threadIdx.x + blockDim.x * blockIdx.x;

     a[i] = alpha * b[i] + c[i];

}

Implementasi OpenCL:

__kernel

void saxpy(__global float *a, __global float *b, __global float *c, float alpha) {

     int i = get_global_id(0);

     a[i] = alpha * b[i] + c[i];

}

Sumber : Teknik Pemrograman Parallel: Loop Unrolling


Tails OS - Privacy for anyone anywhere



Edward Snowden membuat heboh seisi dunia dengan membocorkan dokumen-dokumen rahasia milik National Security Agency (NSA). Dinas intelejen AS tersebut dikenal ahli menyadap, lantas bagaimana Snowden memperoleh informasi tanpa terlacak?

Mantan kontraktor NSA itu rupanya menggunakan sistem operasi Linux versi khusus bernama Tails. OS ini merupakan software open source bikinan developer anonim yang dioptimalkan untuk menyamarkan identitas penggunanya di dunia online.

Di dalamnya, sebagaimana diterangkan oleh Wired, terdapat sejumlah alat terkait enkripsi dan privasi, termasuk Tor, sebuah aplikasi yang mengacak lalu lintas internet pengguna dengan melakukan routing melalui jaringan komputer sukarelawan di seluruh dunia.

Tails bisa dimuat sepenuhnya dalam media eksternal seperti DVD dan USB yang dapat digunakan untuk melakukan booting komputer. Tails tidak menyimpan data secara lokal, dan kebal terhadap program mata-mata. Komputer yang dipakai pun tak meninggalkan jejak apabila dikemudian hari diperiksa.

Melalui sistem operasi anti-sadap itulah, Snowden berkomunikasi dengan media dan membocorkan dokumen-dokumen rahasia NSA yang berada di tangannya.

Namun, Tails juga memiliki kelemahan. Meski relatif "aman" dengan kode open source yang bisa dibedah oleh siapapun, beberapa penyedia jasa internet tak mendukung fungsi kerahasiaannya. Apabila salah memilih provider, Tails akan menjadi tidak berguna.

Dari aktivis sampai bandar narkoba

Software Tor yang merupakan bagian dari Tails yang pada awalnya dikembangkan oleh Laboratorium Riset Angkatan Laut AS. Program ini ramai digunakan oleh orang-orang yang oleh sebab tertentu tak ingin diketahui identitasnya di internet, mulai dari aktivis, pembocor seperti Snowden, hingga bandar narkoba online di pasar gelap macam Silk Road.

Tails membuat pemakaian Tor jadi lebih mudah. Pengguna cukup melakukan booting ke sistem Tails, dan Tor akan otomatis berjalan tanpa perlu pengaturan apapun. Selesai menggunakan, komputer bisa di-restart ke sistem operasi sehari-hari. Tak akan ada yang tahu apa yang dilakukan pengguna selama memakai Tails.

Para pengembang Tails sendiri lebih suka bersembunyi di balik bayang-bayang kerahasiaan dan memilih untuk tetap anonim. Salah satu alasan mereka membuat Tails adalah melindungi privasi pengguna internet dari endusan sejumlah pihak yang dilakukan diam-diam.

"Raksasa-raksasa marketing seperti Google, Facebook Yahoo, dan dinas mata-mata sangat ingin kehidupan online kita menjadi lebih transparan untuk kepetintingan mereka sendiri," tulis seorang anggota pengembang Tails yang tidak menyebutkan identitasnya dalam e-mail kepada Wired.

Sifat Tails yang terbuka memungkinkan semua orang menelaah sistem operasi ini untuk mencegah adanya hal-hal yang tidak diinginkan. Kecil pula kemungkinan Tails merupakan "jebakan" dari pihak pemerintah karena dokumen Snowden menyebutkan bahwa NSA pun tidak suka dengan sistem operasi ini.

Di samping mengembangkan sistem operasi tersebut untuk komputer desktop dan laptop, para developer Tails sedang membuat versi mobile yang bisa berjalan di perangkat Android dan Ubuntu.

Perbaiki perangkat iDevice yang tidak terdeteksi iTunes

Jika anda tidak dapat melakukan restore atau update perangkat iDevice anda seperti iPhone atau iPad yang disebabkan perangkat anda tidak terdeteksi di iTunes, anda harus mengaktifkan recovery mode pada perangkat iDevice anda. Yang perlu diperhatikan bahwa perbaikan dengan recovery mode akan menghapus seluruh data yang terdapat pada perangkat iDevice anda dan kemudian iTunes akan me-restore perangkat anda dengan iOS firmware terbaru. Jika anda pernah melakukan backup perangkat anda menggunakan iTunes atau iCloud, anda dapat merestore perangkat anda dari file backup tersebut, jadi data anda dapat di pulihkan kembali.

Sebelum anda mengkatifkan recovery mode, sebaiknya anda mencoba beberapa trik troubleshooting seperti menghubungkan perangkat anda ke port USB yang berbeda, atau jika anda menggunakan USB hub, anda bisa mencoba untuk menghubungkan perangkat anda tersebut langsung ke komputer tanpa menggunakan USB hub. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa tidak terdeteksinya perangkat anda di iTunes bukan dikarenakan rusaknya port USB atau USB hub yang anda miliki. Jika anda berhasil memastikan bahwa permasalahan bukan pada port USB atau USB hub yang anda miliki, ikuti beberapa langkah berikut untuk mengaktifkan recovery mode pada iDevice anda


  1. Hubungkan kabel USB anda ke komputer (hanya ke komputer saja, tidak dengan perangkat iDevice anda)
  2. Non aktifkan perangkat iDevice anda dengan cara menekan tombol power pada perangkat anda dan menahannya selama beberapa detik sampai muncul slider berwarna merah pada layar perangkat iDevice anda. Setelah muncul slider tersebut, slide slider tersebut dan tunggu beberapa detik, perangkat anda akan segera non aktif. Jika anda tidak dapat menonaktifkan perangkat anda menggunakan cara diatas, anda dapat mencoba cara lainnya yaitu dengan cara menekan dan tahan tombol power dan tombol home secara bersamaan selama beberapa detik sampai muncul logo apple.
  3. Tekan dan tahan tombol home lalu hubungkan perangkat iDevice anda ke komputer via kabel USB yang telah di hubungkan sebelumnya (lihat langkah 1) sampai muncul Connect to iTunes pada layar di perangkat anda. Setelah layar tersebut muncul, anda dapat melepaskan tombol home tersebut. iTunes akan aktif secara otomatis dan akan ada muncul peringatan bawah perangkat anda sedang dalam recovery mode. Jika dalam 2 menit iTunes tidak aktif, anda dapat secera manual mengaktifkannya
  4. Tekan tombol OK dan kemudian pilih Restore untuk me-restore perangkat anda
  5. Setelah perangkat anda berhasil di restore, ikuti petunjuk yang muncul pada layar anda untuk men-setup perangkat anda dan melakukan recovery dari file backup anda

Untuk lebih jelasnya anda dapat melihat video berikut







Jailbreak iOS 7.1 dengan Pangu



Para pecinta Jailbreak mendapat angin segar dengan di releasenya Jailbreak untuk iOS 7.1. Setelah apple berhasil melakukan penambalan celah kemanan yang terdapat dapat dalam iOS 7.06 kebawah yang kemudian dimanfaatkan oleh evad3rs untuk melakukan jailbreak, para jailbreakers harus menunggu waktu yang cukup lama hingga direleasenya jailbreak tools terbaru.

Hari, minggu, bulan pun terus berganti tapi yang dinanti tak kunjung tiba, sehingga muncul keresahan dikalangan para jailbreakers akan kepastian waktu di releasenya jailbreak tools terbaru untuk iOS 7.1. Beredar rumor bahwa para pembuat jailbreak tools sengaja menunda-nunda releasenya jailbreak untuk iOS 7.1 dengan pertimbangan bahwa exploit yang ada akan digunakan untuk melakukan jailbreak iOS 8. Munculnya rumor ini membuat para jailbreakers semakin resah karena waktu release iOS 8 masih belum jelas.

Ditengah ketidakpastian yang meresahkan para jailbreakers, tiba-tibu muncul kabar yang mengejutkan dunia jailbreakers. Pangu.io hacker asal tiongkok yang namanya tidak pernah terdengar sebelumnya dalam dunia jailbreak tiba-tiba muncul dengan jailbreak untuk iOS 7.1. Sempat beredar keraguan dari para jailbreakers tentang berita tersebut, dan bahkan beberapa jailbreakers sempat takut untuk menggunakan Pangu Jailbreak karena khawatir jailbreak tools tersebut disisipi malware

Kekhawatiran para jailbreakers tentang isu malware tersebut tidaklah berlebihkan karena para hacker tiongkok sudah sangat terkenal reputasinya dalam dunia walware. Kekhawatiran para jailbreaker tersebut akhirnya berhasil dibantah setelah para jailbreaker senior seperti wincom berhasil memverifikasi bahwa Pangu Jailbreak bebas dari malware dan benar-benar terbukti bahwa dengan menggunakan Pangu Jailbreak Tools, iOS 7.1 berhasil di jailbreak dengan lancar tanpa ada masalah.

Berikut penulis berikan panduan bagaimana menggunakan pangu jailbreak tools untuk melakukan jailbreak pada iOS 7.1

  1. Download Pangu Jailbreka Tools di official website dari Pangu Team 
  2. Hubungkan perangkat iOS 7.1 anda ke komputer via port USB
  3. Jalankan Pangu Jailbreak Tools yang telah anda download sebelumnya. Pangu Jailbreak Tools akan segera melakukan pendeteksian perangkat iOS 7.1 anda
  4. Setelah perangkat anda berhasil di deteksi, langkah selanjutnya adalah menekan tombol Jailbreak
  5. Pangu Jailbreak akan meminta anda untuk mengganti tanggal pada perangkat iOS 7.1 anda ke tanggal 2 Juni 2014. Tidak diketahui dengan pasti kenapa harus dirubah ke tanggal tersebut, prediksi penulis perubahan tanggal tersebut terkait dengan exploit yang digunakan oleh Pangu Team untuk melakukan jailbreak iOS 7.1
  6. Setelah anda mengganti tanggal pada perangkat iOS 7.1 anda, Pangu Jailbreak Tools akan secara otomatis memulai proses jailbreak.
  7. Setelah beberapa waktu kemudian, pangu akan meminta anda untuk menjalankan applikasi pangu yang terdapat dalam homescreen dari perangkat iOS 7.1 anda
  8. Setelah anda menjalankan applikasi tersebut dari perangkat iOS 7.1 anda, proses jailbreak akan segera dilanjutkan. Anda akan diminta untuk membuka lockscreen pada perangkat iOS 7.1 anda setelah reboot
  9. Dan tunggu beberapa saat kemudian dan gotcha, perangkat iOS 7.1 anda berhasil di jailbreak dengan baik. Anda akan menemukan icon Cydia pada home screen anda setelah perangkat iOS 7.1 anda berhasil di jailbreak

Untuk lebih jelasnya silahkan lihat tayangan video berikut ini

 

Note:
  • Jangan lupa backup sebelum melakukan jailbreak. Penulis tidak bertanggung jawab apabila terjadi sesuatu terhadap perangkat iOS 7.1 anda. Do it with your own risk
  • Pastikan anda mengikuti step-step yang penulis berikan
  • Pangun Jailbreak Tools juga dapat digunakan untuk melakukan jailbreak pada iOS 7.2


Komunikasi Data Digital Menggunakan Jaringan Listrik

Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, kebutuhan transmisi data baik di jaringan lokal maupun internet telah menjelma menjadi suatu kebutuhan utama bagi para pekerja sektor formal maupun informal. Media transmisi data yang biasa digunakan dalam proses transmisi data dapat dibagi dalam tiga jenis media yaitu kabel, udara dan cahaya. Kabel merupakan media transmisi yang cukup banyak digunakan dalam proses transmisi data walaupun beberapa waktu belakangan ini dominasi kabel sebagai media transmisi data sudah mulai digeser oleh teknologi wireless yang memanfaatkan udara sebagai media transmisi data.

Pemicu terjadinya pergeseran penggunaan media transmisi data disebabkan beberapa faktor seperti terbatasnya jarak optimal yang dapat dijangkau oleh kabel, proses instalasi yang rumit dan memakan banyak waktu dan biaya, serta proses maintenance dan troubleshooting yang cenderung rumit. Selain itu ditinjau dari sisi estetika penggunaan kabel dalam jumlah besar di dalam suatu ruangan juga dapat mengurangi nilai estetika ruangan tersebut apabila installasi kabel tersebut tidak tertata dengan baik. Berbagai permasalahan dalam penggunaan kabel sebagai media transmisi data tersebut memicu beberapa orang penggiat teknologi untuk memanfaatkan jaringan listrik sebagai media transmisi data menggantikan media kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang biasa digunakan dalam jaringan komputer.

Adalah Dr. Paul Brown beserta tim yang merupakan sekelompok peneliti yang bekerja untuk Norweb pada tahun 1991 mulai melakukan penelitian tentang penggunaan jaringan listrik untuk tranmisi data. Beliau menemukan fakta bahwa banyak peneliti lain yang telah melakukan penelitian serupa namun selalu menemukan kegagalan yang disebabkan noise yang sangat tinggi. Setiap kali kabel dialiri arus listrik, sejumlah besar gelombang disturbansi listrik melewati kabel dan mengubah setiap data yang ditransmisikan secara simultan.

Berkaca dari hal tersebut, Dr. Paul Brown menerapkan strategi yang berbeda yaitu dengan menggunakan sinyal pada frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi yang berpotensial menghasilkan noise. Selain itu frekuensi yang digunakan lebih dari satu frekuensi dan paket data yang dikirim terdiri dari paket-paket diskrit yang dipandu oleh beberapa bentuk sistem pensinyalan. Strategi ini berhasil diuji coba dengan baik pada beberapa sekolah di inggris dengan menghasilkan kecepatan transfer data yang sepuluh kali lebih cepat dari sambungan ISDN yang telah ada. Sejak itu teknologi ini terus dikembangkan dan disempurnakan hingga saat ini. Teknologi ini dikenal dengan sebutan Power Line Communication.

Sekilas melakukan transfer data digital dengan menggunakan kabel listrik sangat tidak mungkin untuk dilakukan, tapi saat ini hal tersebut bukan suatu hal yang mustahil lagi. Saat ini kita dapat menghubungkan kabel UTP yang terhubung ke perangkat elektronik langsung ke stop kontak listrik untuk dapat berkomunikasi dengan perangkat lain yang terletak di ruangan lain dan tentu saja kita juga dapat melakukan koneksi internet melalui kabel listrik dengan memanfaatkan teknologi Power Line Communication. Untuk dapat melakukan hal tersebut dibutuhkan sebuah perangkat tambahan bernama Powerline Ethernet Adapter. Powerline Ethernet Adapter berfungsi untuk mengubah frekuensi arus listrik yang mengalir dalam kabel listrik sehingga dapat digunakan untuk melakukan transmisi data digital. Untuk dapat lebih memahami cari kerja dari teknologi Power Line Communication perhatikan gambar berikut

 Gambar 1 : Poweline Communication LAN Schema

Gambar diatas merupakan konsep sederhana dari penerapan teknologi Power Line Communication pada lingkungan terbatas (Local Area Network).  Seperti yang terlihat pada gambar tersebut, untuk menghubungkan jaringan dari satu ruangan ke ruangan yang lainnya anda tidak perlu direpotkan dengan instalasi kabel jaringan. Cukup dengan menggunakan Powerline Ethernet Adapter yang dihubungkan dengan stop kontak listrik maka berbagai perangkat anda sudah dapat terhubung satu sama lain. Yang perlu digaris bawahi disini adalah, skema tersebut merupakan skema yang digunakan untuk jaringan local sehingga untuk kebutuhan akses internet anda tetap harus berlangganan internet dari ISP (Internet Service Provider).

Penerapan teknologi Power Line Communication untuk kebutuhan yang lebih besar dapat dilakukan dengan cara menghubungkan backbone internet ke Outdoor Master. Sebelum sinyal data didistribusikan ke para pengguna oleh Outdoor Master, sinyal data akan dikirim ke Concentration Unit dan  Transformator distribusi listrik untuk menurukan tegangan listrik yang tinggi (12KV) menjadi listrik bertegangan rendah (380 V) . Setalah berubah menjadi listrik bertegangan rendah, sinyal data akan segera di kirim ke para pengguna teknologi Power Line Communication dengan cara ditumpangkan pada kabel listrik. Terkait dengan jauhnya jarak antara lokas Outdoor Master dengan lokasi pengguna maka diperlukan sebuah repeater yang berfungsi untuk memperkuat sinyal yang melemah.

Gambar 2 : Poweline Communication Enterprise

Untuk memenuhi berbagai kebutuhan dengan skala besar tersebut, kita tidak dapat melakukannya sendiri karena yang berhak untuk melakukan pengelolaan tenaga listrik di Indonesia adalah PLN (Perusahaan Listrik Negara). Melihat pontensi yang besar ini, PLN tidak tinggal diam. Melalui salah satu anak perusahaannya yang bernama PT. Indonesia Comnet Plus (ICON+) menyediakan layanan penyediaan jaringan dan konten telekomunikasi khusus untuk mendukung teknologi dan sistem informasi PLN dan sektor publik lainnya. ICON+ mengandalkan berbagai layanan unggulan seperti Clear Channel, Multi Protocol Label Switching (MPLS) dan akses internet broadband. Dengan infrastruktur jaringan serat optik sepanjang 891.000 km meliputi Jawa, Bali, Sumatera dan sebagian wilayah Kalimantan dan Sulawesi dan didukung dengan pendayagunaan hak jaringan ketenagalistrikan milik PLN di seluruh wilayah Nusantara, ICON+ mampu melayani kebutuhan pelanggan dengan berbagai pilihan jaringan telekomunikasi yaitu Clear Channel Network, VPN IP, Metronet dan Internet Corporate.


HPNA
(Home Phoneline Networking Alliance )
PLC
(Power Line Communication)
Media Transmisi
Kabel Telephone
Kabel Listrik

Spesifikasi & Organisasi Standar
Home Phoneline Networking Association

HomePNA 1.0
HomePNA 2.0
Belum ada standar yang baku. Masing-masing produsen perlengkapan PLC menggunakan standar sendiri

Kecepatan Transmisi Data
HPNA 1.0 up to 1 Mbps
HPNA 2.0 up to 2 Mbps

Up to 10 Mbps
Kompatibilitas dengan teknologi jaringan komputer yang lain

Ya
Ya
Frekuensi yang digunakan

2 MHz
1 – 30 MHz
Keunggulan
·         Installasi mudah
·         Menggunakan kabel existing
·         Kompatibel dengan teknologi lainnya
·         Installasi mudah
·         Menggunakan kabel existing
·         Kompatibel dengan teknologi lainnya
·         Jangkauan lebih luas dibanding dengan HPNA
·         Kecepatan akses lebih tinggi dibanding dengan HPNA

Kelemahan
·         Kecepatan akses rendah
·         Interferensi
·         Lonjakan listrik, naik turunnya tegangan listrik mempengaruhi kinerja jaringan

Tabel 1 : Perbandingan Teknologi PLC (Power Line Communication) dengan HPNA (Home Phoneline Networking Alliance)

Secara teknis, kendala utama yang dihadapi dalam penggunaan teknologi Power Line Communication terletak pada masalah interferensi. Masalah interferensi disebabkan oleh penggunaan band frekuensi. Band frekuensi yang digunakan dalam teknologi Power Line Communication sama dengan band frekuensi yang digunakan untuk sistem komunikasi short wave radio seperti radio broadcasting, komersial, militer, maritime, navigasi dan stasiun radio amatir. Hal ini akan menimbulkan Electro Magnetic Interference yang dapat mengganggu sistem komunikasi radio.

ACMA (Australian Communications and Media Authority) pada tanggal 14 Juli 2006 pernah melakukan pengukuran interferensi yang ditimbulkan oleh teknologi Power Line Communication. Hasil pengukuran yang dilakukan menunjukan bahwa interferensi yang disebabkan oleh jaringan Power Line Communication melebihi batas radiasi gelombang elektromagnetik yang telah di tentukan oleh FCC (Federal Communications Commissions).

Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan teknis dan non teknis. Pendekatan teknis yang dapat dilakukan untuk mereduksi interferensi yang di timbulkan oleh jaringan Power Line Communication yaitu :

  1. Menggunakan kabel listrik shield cable atau menggunakan kabel listrik bawah tanah.
    Solusi ini akan dapat mereduksi interferensi yang di hasilkan oleh jaringan Power Line Communicatio secara signifikan, akan tetapi solusi ini membutuhkan biaya yang sangat besar karena sebagian besar jaringan listrik tegangan menengah yang terpasang pada tiang listrik menggunakan unshield cable;
  2. Mengurangi daya transmisi.
    Dengan mengurangi daya transmisi maka secara otomatis interferensi yang dihasilkan akan berkurang. Namun hal ini bukanlah solusi yang baik karena pengurangan daya transmisi akan menyebabkan jarak transmisi sinyal akan berkurang dan rentan terjadi noise pada jaringan distribusi listrik.;
  3. Menggunakan perlengkapan Power Line Communication yang telah dilengkapi dengan kemampuan pengaturan daya secara otomatis (self power adjustment).
    Solusi ini merupakan solusi terbaik yang dapat diterapkan untuk mereduksi interferensi yang disebabkan oleh jaringan Power Line Communication. Namun yang perlu menjadi catatan disini adalah perlatan yang telah dilengkapi dengan teknologi self power adjustment masih sangat terbatas dan harganya pun masih sangat tinggi
Sedangkan pendekatan non teknis yang dapat digunakan sebagai solusi untuk mengatasi masalah interferensi ini adalah dengan menetapkan regulasi yang mengatur penggunaan spectrum frekuensi 1.7 – 300 MHz. Pengaturan tersebut perlu dilakukan untuk mencegah interferensi antara sistem Power Line Communicatio dengan komunikasi radio. Solusi ini merupakan solusi yang paling mungkin untuk dilakukan karena tidak membutuhkan biaya yang besar dalam penerapannya.

Lebih Dekat dengan Cloud Computing


Komputasi Awan (eng: Cloud Computing) merupakan gabungan dari pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan teknologi jaringan komputer. Awan (Cloud) merupakan metafora dari jaringan komputer sebagaimana awan yang sering digambarkan dalam diagram jaringan komputer. Awan dalam Cloud Computing merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang terdapat didalamnya. Awan merupakan suatu metoda komputasi dimana kemampuan terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a services), sehingga pengguna dapat mengaksesnya tanpa perlu mengetahui berbagai kerumitan di dalamnya.  Menurut sebuah makalah yang di publikasikan pada tahun 2008 oleh IEEE Internet Computing “Komputasi Awan adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server dan tersimpan sementara  di komputer pengguna termasuk didalamnya adalah desktop, tablet, notebook dan lain lain”


Konsep awal Cloud Computing pertama kali dikemukakan oleh John Mc Carthy yang berkata “komputasi suatu hari nanti akan menjadi sebuah utilitas umum seperti listrik dan telepon”. Ide utama dari Cloud Computing sendiri bermula dari kebutuhan untuk sharing data untuk semua orang di seluruh dunia. Mohamed J.C.R Licklider pencetus ide ini menginginkan semua orang dapat mengakses apa saja dan dari mana saja.

Seperti yang telah di jelaskan diatas, Cloud Computing merupakan layanan teknologi informasi yang dapat digunakan melalui jaringan komputer/internet. Namun tidak semua layanan yang terdapat dalam jaringan komputer/internet dapat dikategorikan sebagai Cloud Computing. Syarat sebuah layanan untuk dapat disebut sebagai layanan Cloud Computing antara lain

  1. Layanan yang ditawarkan bersifat “On Demand” dimana pengguna layanan dapat memilih fitur-fitur layanan yang benar-benar di butuhkan oleh pengguna tanpa perlu harus berlangganan semua fitur layanan yang ditawarkan;
  2. Layanan yang ditawarkan bersifat fleksible dimana pengguna layanan dapat menambah atau mengurangi jenis atau fitur layanan yang di inginkan kapan saja dan system selalu dapat mengakomodasi perubahan yang di inginkan oleh user tersebut;
  3. Layanan yang ditawarkan sepenuhnya di kelola oleh provider, yang dibutuhkan oleh pengguna hanyalah perangkat untuk mengakses layanan yang disediakan oleh provider tersebut seperti pc, laptop, tablet dan lain sebagainya;
  4. Layanan yang ditawarkan harus memiliki sumber daya yang terkelompok (Resource Polling) dalam satu atau berbagai lokasi data center yang terdiri dari sejumlah server dengan mekanisme multi-tenant. Mekanisime ini memungkinkan sejumlah sumber daya yang digunakan dalam proses komputasi digunakan secara bersama-sama oleh sejumlah user, dimana sumber daya tersebut baik yang berbentuk fisik maupun virtual dapat di alokasikan secara dinamis untuk kebutuhan pengguna susuai kebutuhan;
  5. Layanan yang ditawarkan terhubung oleh bandwith yang tinggi sehingga akses terhadap layanan tersebut dapat dilakukan dengan mudah
  6. Layanan yang ditawarkan merupakan layanan yang terukur (Measured Service) dimana sumber daya yang tersedia harus dapat diatur dan dioptimasi penggunaannya dengan suatu system pengukuran yang dapat mengukur penggunaan dari setiap sumber daya yang digunakan (memory, processor, media penyimpanan, penggunaan bandwith, aktifitas user dan lain sebagainya).
Keunggulan Cloud Computing

Hemat Biaya
Biaya yang dikeluarkan untuk tata kelola teknologi informasi cenderung sangat kecil. Hal ini disebabkan karena segala proses yang berada dibalik layanan yang digunakan seperti maintenance, penambahan hardware, upgrade system dan lain sebagainya merupakan tanggung jawab penyedia layanan sepenuhnya;

Pengembangan dan Implementasi Lebih Cepat
Bagi para application developer, dengan adanya layanan PaaS (Platform as a Service) proses pengembangan dan implementasi suatu aplikasi dapat dilaksanakan dengan lebih cepat, sehingga hal ini dapat menyebabkan meningkatnya produktifitas;

Integrasi Dengan berbagai Perangkat
Integrasi dan kompatibilatas layanan dengan berbagai perangkat seperti desktop komputer, laptop, notebook, tablet, smart phone dan lain sebagainya sudah di handle oleh para penyedia layanan sehingga pengguna tidak perlu di pusingkan dengan berbagai masalah kompatibilitas dengan berbagai device yang akan digunakan

Tanpa Investasi Awal
Dengan menggunakan cloud computing pengguna dapat menggunakan sebuah layanan tanpa investasi yang besar di awal. Hal ini sangat penting bagi suatu organisasi terutama bagi organisasi bisnis pemula (startup) yang tidak memiliki modal yang besar. Pada teknologi komputer konvensional pengguna harus menyiapkan dana yang besar di awal pembangunan sistem informasi untuk antisipasi perkembangan pengguna sistem yang meningkat. Dengan adanya cloud computing, investasi yang diperlukan tidak terlalu besar karena pengguna hanya membayar yang digunakan dan apabila ada kebutuhan sistem yang meningkat, pengguna cukup menghubungi penyedia layanan untuk menambah kebutuhan sistem sesuai yang dibutuhkan oleh pengguna tanpa perlu memikirkan pembelian hardware, software, lisensi dan lain sebagainya.

Mengubah CAPEX menjadi OPEX
Tanpa Cloud Computing investasi hardware dan software harus dilakukan di awal pembangunan system, sehingga pengguna harus melakukan pengeluaran modal/CAPEX (Capital Expenditure) sedangkan dengan menggunakan Cloud Computing biaya yang dikeluarkan berupa OPEX (Operational Expenditure). Jadi penggunaan Cloud Computing sama persis perlakuannya seperti biaya utilitas yang lain seperti biaya listrik, telepon dan lain sebagainya.

Fokus pada Bisnis bukan IT
Dengan menggunakan Cloud Computing para pemangku kepentingan dalam suatu organisasi dapat focus pada core bisnis utama organisasi tanpa perlu berjibaku dalam tata kelola teknologi informasi. Hal ini dapat terjadi karena tata kelola teknologi informasi dilakukan sepenuhnya oleh para penyedia layanan cloud computing. 

 

Dibalik berbagai keunggulan serta keuntungan dalam menggunakan teknologi Cloud Computing terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Cloud Computing dalam suatu organisasi. Resiko yang harus dihadapi oleh pengguna dalam penggunaan Cloud Computing antara lain adalah sebagai berikut :

Service Level
Penggunaan Cloud Computing memungkinkan adanya service performance yang tidak konsisten dari penyedia layanan. Inkonsistensi kualitas layanan yang diberikan oleh penyedia layanan ini meliputi data protection dan data recovery. Oleh karena itu sebelum menggunakan layanan cloud computing yang disediakan oleh penyedia layanan, pastikan penyedia layanan dapat memberikan garansi akan layanan yang ditawarkan.

Privacy
Resiko di aksesnya data pengguna oleh pengguna lain relatif tinggi karena hosting aplikasi dilakukan di mesin dan lokasi yang sama oleh pengguna lain walaupun sudah barang tentu penyedia layanan pasti menggunakan metode pengaman yang berfungsi sebagai penyekat antara pengguna satu dengan pengguna yang lainnya


Compliance
Resiko adanya penyimpangan level compliance dari penyedia layanan terhadap regulasi yang telah diterapkan oleh pengguna layanan

Data Ownership
Resiko kehilangan kepemilikan data begitu data tersimpan di dalam cloud yang notabene merupakan milik dari penyedia layanan

Data Mobility
Resiko terjadinya kemungkinan sharing data antar penyedia layanan cloud computing serta mekanisme untuk memperoleh kembali data jika suatu saat pengguna ingin melakukan proses terminasi terhadap layanan cloud computing yang tersedia.


Penerapan cloud computing pada lingkungan pemerintahan baik daerah maupun pusat sangat mungkin untuk dilakukan. Namun dalam implementasinya perlu diperhatikan berbagai aspek terutama mengenai keamanan datanya mengingat tidak semua data yang diolah oleh para pegawai pemerintahan merupakan data yang dapat di konsumsi oleh publik dan biasanya data-data yang dikelola merupakan rahasia Negara. Oleh aspek keamanan data merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan baik-baik sebelum menerapkan teknologi cloud computing pada lingkungan pemerintahan.